Hampir Sempurna Almost Perfect - Corsair HS50 Review
pada tanggal
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
✅ Hampir Sempurna - Corsair HS50 Review
🎧 Corsair sudah
mengamankan namanya sebagai penyedia aksesori gaming premium dan di bidang
penyajian suara.
Namun
perusahaan Amerika itu mengerti tak semua gamer diberkahi modal yang besar untuk berbelanja
perangkat-perangkat mumpuni. Mungkin inilah salah satu alasan Corsair
memperkenalkan headset gaming HS50.
Sang
produsen menjelaskan bahwa perangkat ini didesain untuk memberikan penggunanya
kenyamanan tinggi, dibangun agar tahan lama, dan siap menemani Anda ber-gaming
selama berjam-jam tanpa membuat telinga jadi tak nyaman.
Dan dalam waktu kurang
lebih dua minggu ini, Corsair memberikan saya kesempatan untuk mencoba secara
personal dan menguji langsung kinerja HS50.
Satu
hal yang saya sukai dari HS50 ialah kesederhanaannya. Ia merupakan headset
multi-platform, siap mendukung sistem gaming berbeda – PC, console
hingga mobile.
Dan dengan harga yang ‘masuk akal’, sulit untuk tidak merekomendasikan Corsair
HS50. Ayo simak ulasannya…
Bundel.
HS50 diramu agar dapat segera dipakai begitu dikeluarkan dari bungkusnya. Di dalam, Anda akan menemukan unit headphone, Y-adapter ke sepasang port audio in/out 3,5-milimeter, microphone detachable, dan dua lembar petunjuk garansi. Untuk mulai menggunakanya, tak ada software yang perlu diinstal. Namun agar bisa tersambung ke Xbox One, Anda membutuhkan adapter dari Microsoft.
Desain.
Di
HS50, speaker mempunyai wujud oval berjenis over ear dengan
struktur terbuka. Ear
cup merangkul seluruh permukaan telinga dan kedua housing
disambung oleh satu headband berstruktur logam. Dan seperti biasa, Anda
dapat menyesuaikan ukurannya dengan menarik housing speaker dari headband.
Untuk
warna ada 3 pilihan carbon black, green, biru, yang kita rivew
berwarna carbon hitam, cukup garang bukan…
HS50 sendiri sama sekali tidak dibekali pencahayaan RGB – mungkin sedikit mengecewakan bagi Anda yang ingin memeriahkan setup gaming kesayangan. Namun buat saya, kesederhanaan ini membuatnya terlihat lebih serasi saat disandingkan dengan console/PC apapun. Lalu ketiadaan LED juga menjaga temperatur headphone tetap rendah.
Andrew Mantarro Unsplash
Tubuh HS50 terbuat dari kombinasi bahan plastik dan logam. Plastik digunakan sebagai case housing dan area-area pembatas, sedangkan material baja ‘rugged‘ diterapkan pada bagian-bagian penting seperti tulang dari headband, engsel, dan grille di luar ear cup. Engsel di headphone sendiri hanya bisa bergerak satu arah. Namun meski sudut geraknya terbatas, ia dapat beradaptasi cukup baik dengan ukuran dan bentuk kepala berbeda.
Bagi saya, penyuguhan akses kendali terasa sedikit timpang ke area kiri, namun boleh jadi hal ini dilakukan agar simpel dan dapat dilakukan satu tangan Anda. Kenop volume, tombol mute, sambungan kabel, serta port microphone berada di unit housing kiri. Kabar baiknya, ukuran kenop dan tombol dibuat cukup besar serta menonjol sehingga mudah untuk menemukannya tanpa perlu melepas headset.
Microphone-nya mudah disambung serta dilepas, dan Corsair juga telah
menyiapkan lubang khusus agar posisinya tidak terbalik.Mic tersebut mempunyai struktur yang gampang diarahkan, jadi bahkan
tanpa melepasnya, Anda bisa menjauhkan mic dari mulut seandainya merasa terganggu oleh
kehadirannya.
Corsair HS50 terkoneksi ke perangkat utama lewat kabel sepanjang
kira-kira 1,8-meter dengan colokan berlapis emas. Kabel tersebut menggunakan
bahan karet biasa, cukup tebal serta lentur – tapi Anda tetap perlu
berhati-hati agar ia tidak sampai terlindas atau terlilit di roda kursi saat
sedang seru bermain game.
Kenyamanan.
HS50 bukanlah headset berkonsep portable,
tapi ia tidak pernah terasa membebani kepala walaupun saya mengenakannya
berjam-jam setiap hari. Corsair mencantumkan bantalan empuk berlapis kulit
sintetis di bagian dalam housing dan headband.
Awalnya saya mengira, bahan ini akan membuat telinga cepat panas seandainya
HS50 digunakan di ruang tanpa penyejuk udara, namun ternyata saya keliru.
Material tersebut sepertinya mempunyai pori-pori besar sehingga sirkulasi
udaranya cukup baik.
Performa suara dan pengalaman penggunaan.
Dalam menangani sejumlah lagu berbeda (rock, deep house, hingga
akustik), bass
HS50 terasa menendang tanpa kehilangan kekuatan dentuman di frekuensi rendah.
Selanjutnya, suara vokal terasa natural, dengan mid-range yang kaya
serta detail. Buat nada-nada tinggi, output-nya jernih dan ‘renyah’. Saya hampir tidak
mendengar suara mendesis ataupun noise.
Karakteristik ini membuat Corsair HS50 cocok buat menemani gamer
menikmati permainan first-person shooter serta game-game balap.
Beberapa judul yang saya gunakan untuk mengujinya meliputi, Wolfenstein II: The
New Colossus, Grand Theft Auto), Need for speed, Assassin's Creed Odyssey dan Metro
Exodus.
Memang ada banyak headphone gaming dengan performa lebih baik serta
desain yang ‘lebih gaming‘, namun tidak mudah bagi kita untuk
menemukannya di harga yang terjangkau. Lewat celah inilah Corsair HS50 menyalip
para kompetitor sekelasnya: kinerja audionya mumpuni, desainnya nyaman, build quality-nya
memuaskan, dan Anda dapat miliki semua itu cukup dengan mengeluarkan uang
sebesar Rp 750 ribu saja.
kesimpulan.
Selera
audio tiap orang memang berbeda-beda, meski begitu, saya akan menyarankan HS50
bagi Anda yang menginginkan headset gaming sekaligus perangkat buat menikmati
musik sehari-hari. Kesederhanaan desain juga menjadi nilai tambah.
Komentar
Posting Komentar